Minggu, Mei 13, 2012

Bermain Akting......


 APA ITU ACTING ........
Sebelum kita membahas Apa yang dimaksud dengan Akting, terlebih dahulu akan diuraikan secara singkat tentang Teater.
TEATER berasal dari istilah TEA-TRON dari bahasa Yunani yang berarti :
1.       Pada Jaman Yunani berarti Upacara Persembahan (Pusat Arena).
2.     Pada Jaman Romawi berarti Pusat gelanggang pertunjukan (Arena/Gelang-gang pertarungan)
3.     Jaman Modern/Masa kini, Teater berarti :
a.      Arena Pusat dari segala pertun-jukan.
b.     Panggung pusat pertunjukan (didalam Gedung).
c.      Gedung Pertunjukan.
d.      Tempat untuk mementaskan Drama.
e.      Tempat untuk memutar Drama dalam Film (Misalnya : Gajah Mada Teater).
Dari situlah kalau ada tempatnya pasti ada isinya. Isi yang dimaksud disini, yaitu Dramanya itu sendiri.
Kehidupan “Seni Drama” diIndonesia sudah barang tentu tidak bisa dipisahkan  dengan kehidupan sastra Indonesia. Jadi dalam perkembangan kesusasteraan Indo-nesia, perkembangan seni drama sejalan dengan perkembangan kesusasteraan itu sendiri. Oleh sebab itu konsepsi tentang seni drama sebagai suatu “Seni Pentas”, pada hakekatnya adalah suatu karya sastra yang dituangkan kedalam sebuah “Lakon” yang sering disebut “Naskah Drama”. Dengan demikian drama adalah sebagai Teater apabila suatu cerita/kisah kehidupan manusia itu disusun untuk dipertunjukkan oleh para pelaku dengan perbuatan diatas pentas dan ditonton oleh publik (penonton).
Dan para pelaku inilah nantinya yang akan dituntut lebih banyak untuk melakukan sebuah Akting. Dan acting ini harus benar-benar dilakukan sesuai dengan yang diminta pada Naskah Drama.

A. AKTING
Sedangkan AKTING itu sendiri adalah segala gerak/perbuatan yang dilakukan oleh para pelaku (mimik, pantomimik, dialog) dan segala kejadian yang menggambarkan situasi, termasuk ilustrasi suara.
Jadi Akting itu terdiri dari 5 unsur :
1.       Mimik : Ekspresi wajah (perubahan raut muka/wajah)
  1. Pantomimik : Gerakan-gerakan tubuh
  2. Dialog       : Pembicaraan dengan lawan main.
  3. Penggambaran Situasi (keadaan)
  4. Illustrasi Suara (Backing Vokal & Backing Musik)
Dari kelima unsur Akting tersebut yang perlu dipahami betul-betul adalah Macam-macam gerakan, diantaranya :
  1. Movement : Perpindahan tempat pemain dari suatu tempat ketempat yang lain.
  2. Gestures : Gerakan” benar yaitu dengan lengan dan kaki.
  3. Busines : Gerakan” kecil yaitu dengan tangan, jari dan kepala.
  4. Gait : Gerakan/cara berjalan.
Dalam Hal ini tujuan Akting itu sendiri adalah “to be a character” yaitu menjadi peran/mengekspresikan suatu perwatakan.

B. TEKNIK AKTING
  1. Presentational : Realistis
  2. Representational : Non Realistis
Teknik Terbaik adalah teknik yang paling efektif, yang berhasil mengeks-presikan intent (maksud/ide) penulis, intent adegan, dan intent karaktor.

C. ASPEK AKTING
  1. Aspek interpretasi
Bagaimana Aktor (pemain) menaf-sirkan peran yang dibawakan melalui pemahaman Script penulis.
2.     Aspek Eksekusi
-          Bagaimana Aktor memilih teknik akting.
-          Bagaimana aktor menyiapkan alat” atau perlengkapannya.
-          Bagaimana Aktor berkreasi dalam perannya.

D. PRINSIP AKTING
1.       Order (tertib)  :  tidak kabur
Tidak sembarangan
Disiplin
2.     Harmony and Balance
Tidak menonjolkan salah satu aspek (Overacting). Fisik, Emosi, personal, psikis, intelek, alami.
3.     Unity (Kesatuan, Keutuhan)
Harus ada kesatuan dan keutuhan antara ide penulis, interprestasi sutradara dengan eksekusi aktor.
4.     Selective and Control
Aktor harus dapat memilih aktingnya, mana yang perlu dan mana yang harus dibuang.

E. TEKNIK BERAKTING
1.         Metode “tindak lahir” (external action)
2.       Magic if (Kemampuan mengan-daikan)
3.       Imajinasi
4.       Koncentration
5.       Emosional memori (Kenangan Emo- sional)
6.       Unity (Kesatuan)
7.       Harmony (Penyesuaian)
8.       Tempo Irama
9.       Super – Obyektif
10.    Kebenaran dan keyakinan
Dari uraian diatas maka dapat diambil kesimpulan bahwa Akting adalah salahsatu faktor terpenting dalam suatu pementasan yang harus benar-benar dilakukan oleh seorang Aktor (Pemain). Nah dari sinilah awal timbul pertanyaan baru “Bagaimana-kah dikatakan aktor yang baik itu ?”.

Secara singkat dapat dikatakan bahwa Aktor yang baik adalah :
1.         Apabila Berakting tampil wajar, relax dan fleksibel.
2.       Selalu menjiwai/menghayati perannya.
3.       Aktingnya memnpunyai motif.
4.       Trampil dan Kreatif
5.       Mengesankan (dapat meyakinkan pe-nonton).
6.       Tidak merasa kalau sedang disorot publik atau penonton.
Catatan :
Pengertian “Wajar” dalam hal ini :
  1. Sikap/gerak atau perbuatan tidak canggung, tidak kaku, tidak dibuat-buat, tidak overacting.
  2. Dialog mengena (tidak dibuat-buat)
  3. Vokal Jelas
  4. Penggambaran watak (karakteristik) tepat.
  5. Ekspresi wajah wajar/meyakinkan.
  6. Dapat memanfaatkan segala pro-perty dan situasi pentas dengan baik.
Maka untuk menjadi aktor yang baik diperlukan :
a.        Latihan” yang kontinyu, tertib dan disiplin.
b.       Pengetahuan yang bersifat teoritis, meliputi : Ilmu Teater, Ilmu Jiwa, Kepercayaan suatu agama yang diyakini, Apresiasi terhadap seni sastra, seni musik, seni suara & seni tari, Kemampuan/ketrampilan berba-hasa dengan baik, memiliki penge-tahuan tentang sejarah budaya, sosiologi & Ethionologi.
Dan yang terpenting yang harus dimiliki oleh setiap aktor adalah :
1.       Selalu mempelajari kehidupan : langsung penghayatan sendiri/dengan membaca.
2.     Memiliki Motor Acting (Kemauan, perasaan & Imajinasi).
3.     Memiliki Visi Seni dan budaya
4.     Memiliki Moral etika (Rendah diri, Tekun, Rajin, Disiplin, mau belajar, toleransi, tanggung jawab, berani bereksperimen, mau dikritik dan mengkritik, berani menyadari kesa-lahan, berani menerima dan mengambil resiko dls).

Disajikan Oleh SETIYO HADI,S.Pd
Dalam DIKLAT & Pelantikan Anggota Baru TEATER LEMBAYUNG 24-25 Juni 2006

Tidak ada komentar:

Posting Komentar