Dibalik Kata “GURU”
Assalamualaikum.....Bahan Kajian dan Renungan Bagi Seorang "GURU"
Setiap orang mempunyai hak untuk memberikan sebuah sumbangsih sedikit
pemikiran demi kemaslahatan kalo memang pemikiran tersebut benar-benar bisa
dibuktikan secara realita dan nyata dalam kehidupan. Untuk itu Abdi disini
hanya sedikit memberikan sebuah acuan untuk kita renungi bersama bagi kita yang
berprofesi sebagai seorang pendidik "GURU".
Makna kata "GURU" merupakan sakral sekali bagi mereka yang
benar-benar tahu dan mendalami Peran dan Fungsi Seorang "Guru" yang
sesungguhnya. Dalam Realitas yang ada sekarang ini banyak orang yang
berlomba-lomba untuk menjadi seorang "GURU" Kenapa ??????? ea
tentulah jawabannya sudah bisa kita tebak sendiri.
Profesi "GURU" saat ini adalah profesi yang sangat menjanjikan
kalau hanya sekedar untuk mencukupi kebutuhan hidup personal. Betapa tidak
sudah berapa kali peraturan pemerintah yang mensuport keinginan
"GURU" disaat ini, mulai dari adanya berbagai macam Tunjangan, Kenaikan
Gaji bahkan sekarang yang lagi banyak dibicarakan adalah masalah sertifikasi.
Sehingga dengan adanya itu semua liat aja banyak guru yang Model hidupnya sudah
mengikuti para Pejabat kelas tinggi tetapi tidak tahu sebenarnya itu semua
mempunyai tanggung jawab yang besar didalamnya.
Dari tanggung jawab itu
sendiripun masih banyak kenyataannya "GURU" yang cuek dan tak banyak
peduli dengan permasalahan-permasalahan pendidikan yang sesungguhnya.
"Banyak yang Asal ngajar" intinya Datang kesekolah, masuk kelas,
ngajar terus pulang....???????? tanpa ada beban sama sekali dengan
masalah-masalah para siswa-siswinya disekolah.(Tapi Tidak Semua Guru Begitu)
Dari realitas dan kenyataan semacam itu toh "mereka" tidak
canggung dan tidak malu menyebut dirinya sebagai seorang "GURU".
Sebenarnya kalo kita pikir dengan hati yang jernih dan otak yang bersih
sesungguhnya "Guru" dijaman sekarang tidak layak disebut sebagai
seorang "GURU" yang pantas adalah "TENAGA PENDIDIK" saja
dan juga tidak layak disebut sebagai "Pahlawan Tanpa Tanda Jasa"
karena apa ???? yah kita liat saja sendiri berapa banyak pemasukan yang
dihasilkan oleh seorang "Guru" dari profesinya tersebut. Iya Kalo
"GURU" jaman dulu emang pantas disebut sebagai Pahlawan Tanpa Tanda
Jasa dan bener-bener seorang GURU sejati karena antara yang didapatkan dengan
apa yang dia kerjakan 180 derajat sangat tidak berimbang.
Abdi adalah juga seorang "Tenaga Pendidik" melihat dan memahami
dari makna "GURU" yang sesungguhnya ABDI sangat malu dan tidak layak
disebut sebagai seorang "GURU" yah pantasnya "Staff Pendidik/Pengajar"
Gitu aja. "GURU" digugu lan ditiru....makna ini sudah adakah dalam
jiwa kita ??????? padahal jujur aja dalam kehidupan saat ini banyak sekali
"Guru" yang tidak bisa memegang makna tersebut. Untuk itu mari
sama-sama dengan media Group ini kita tingkatkatkan kembali rasa solidaritas
sesama "Tenaga Pendidik/Pengajar" untuk tetap saling memberikan
informasi, saran dan nasehatnya demi pengembangan pengetahuan pribadi. Serta
senantiasa menggunakan Hati dan Aqidah didalam setiap menyelami sebuah wacana
yang ada. Mari kita ingat bersama bahwa Tugas dan tanggung jawab kita tidak
hanya sebatas didunia saja, melainkan kelak dihadapanNya itulah akhir penentuan
Tugas dan tanggung jawab kita yang sesungguhnya.
Demikian sedikit dari hasil penyelaman kata hati dan pengejawantahan "Learning by Doing" ABDI tentang wacana seorang
"GURU" dikaca pandang mata Abdi. Semoga bermanfaat, dan semoga ini
akan menjadi motivasi kita untuk bisa lebih baik dan lebih baik, bukan karena
ingin dipandang orang hanya untuk jabatan, tetapi bener-bener tulus wujud pengabdian
kita seorang hamba kepada RobbNya. Amin.
Fastabiqul Khoiroth. Jayalah
"GURUKU" Perhatian, Pelayanan dan Pengabdianmu yang kami butuhkan
bukan Sekedar Ilmu yang engkau transferkan kepada Kami. Mohon ma'af bila ada
kata yang kurang berkenan. Terimakasih.
Wassalamualaikum.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar