Minggu, April 22, 2012

"GURU" Ku


Dibalik Kata “GURU”

Assalamualaikum.....Bahan Kajian dan Renungan Bagi Seorang "GURU"

         Setiap orang mempunyai hak untuk memberikan sebuah sumbangsih sedikit pemikiran demi kemaslahatan kalo memang pemikiran tersebut benar-benar bisa dibuktikan secara realita dan nyata dalam kehidupan. Untuk itu Abdi disini hanya sedikit memberikan sebuah acuan untuk kita renungi bersama bagi kita yang berprofesi sebagai seorang pendidik "GURU".

         Makna kata "GURU" merupakan sakral sekali bagi mereka yang benar-benar tahu dan mendalami Peran dan Fungsi Seorang "Guru" yang sesungguhnya. Dalam Realitas yang ada sekarang ini banyak orang yang berlomba-lomba untuk menjadi seorang "GURU" Kenapa ??????? ea tentulah jawabannya sudah bisa kita tebak sendiri. 

         Profesi "GURU" saat ini adalah profesi yang sangat menjanjikan kalau hanya sekedar untuk mencukupi kebutuhan hidup personal. Betapa tidak sudah berapa kali peraturan pemerintah yang mensuport keinginan "GURU" disaat ini, mulai dari adanya berbagai macam Tunjangan, Kenaikan Gaji bahkan sekarang yang lagi banyak dibicarakan adalah masalah sertifikasi. Sehingga dengan adanya itu semua liat aja banyak guru yang Model hidupnya sudah mengikuti para Pejabat kelas tinggi tetapi tidak tahu sebenarnya itu semua mempunyai tanggung jawab yang besar didalamnya. 

         Dari tanggung jawab itu sendiripun masih banyak kenyataannya "GURU" yang cuek dan tak banyak peduli dengan permasalahan-permasalahan pendidikan yang sesungguhnya. "Banyak yang Asal ngajar" intinya Datang kesekolah, masuk kelas, ngajar terus pulang....???????? tanpa ada beban sama sekali dengan masalah-masalah para siswa-siswinya disekolah.(Tapi Tidak Semua Guru Begitu)

         Dari realitas dan kenyataan semacam itu toh "mereka" tidak canggung dan tidak malu menyebut dirinya sebagai seorang "GURU". Sebenarnya kalo kita pikir dengan hati yang jernih dan otak yang bersih sesungguhnya "Guru" dijaman sekarang tidak layak disebut sebagai seorang "GURU" yang pantas adalah "TENAGA PENDIDIK" saja dan juga tidak layak disebut sebagai "Pahlawan Tanpa Tanda Jasa" karena apa ???? yah kita liat saja sendiri berapa banyak pemasukan yang dihasilkan oleh seorang "Guru" dari profesinya tersebut. Iya Kalo "GURU" jaman dulu emang pantas disebut sebagai Pahlawan Tanpa Tanda Jasa dan bener-bener seorang GURU sejati karena antara yang didapatkan dengan apa yang dia kerjakan 180 derajat sangat tidak berimbang.

         Abdi adalah juga seorang "Tenaga Pendidik" melihat dan memahami dari makna "GURU" yang sesungguhnya ABDI sangat malu dan tidak layak disebut sebagai seorang "GURU" yah pantasnya "Staff Pendidik/Pengajar" Gitu aja. "GURU" digugu lan ditiru....makna ini sudah adakah dalam jiwa kita ??????? padahal jujur aja dalam kehidupan saat ini banyak sekali "Guru" yang tidak bisa memegang makna tersebut. Untuk itu mari sama-sama dengan media Group ini kita tingkatkatkan kembali rasa solidaritas sesama "Tenaga Pendidik/Pengajar" untuk tetap saling memberikan informasi, saran dan nasehatnya demi pengembangan pengetahuan pribadi. Serta senantiasa menggunakan Hati dan Aqidah didalam setiap menyelami sebuah wacana yang ada. Mari kita ingat bersama bahwa Tugas dan tanggung jawab kita tidak hanya sebatas didunia saja, melainkan kelak dihadapanNya itulah akhir penentuan Tugas dan tanggung jawab kita yang sesungguhnya.

         Demikian sedikit dari hasil penyelaman kata hati dan pengejawantahan "Learning by Doing" ABDI tentang wacana seorang "GURU" dikaca pandang mata Abdi. Semoga bermanfaat, dan semoga ini akan menjadi motivasi kita untuk bisa lebih baik dan lebih baik, bukan karena ingin dipandang orang hanya untuk jabatan, tetapi bener-bener tulus wujud pengabdian kita seorang hamba kepada RobbNya. Amin. 

        Fastabiqul Khoiroth. Jayalah "GURUKU" Perhatian, Pelayanan dan Pengabdianmu yang kami butuhkan bukan Sekedar Ilmu yang engkau transferkan kepada Kami. Mohon ma'af bila ada kata yang kurang berkenan. Terimakasih.

Wassalamualaikum.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar