EFEK DARI KEBANYAKAN TIDUR
Tidur adalah kebutuhan dasar manusia dan
berperan vital bagi kesehatan. Namun bila tidur sudah menjadi sesuatu yang
dominan dalam aktivitas sehari-hari tentu harus diwaspadai. Tidur terlalu lama
bisa jadi pertanda hadirnya gangguan sejumlah penyakit baik fisik maupun
mental.
Hal lain yang dapat dilakukan bila Anda
merasa oversleeping adalah melatih kebiasaan tidur yang sehat antara tujuh
hingga delapan jam setiap malam. Para ahli merekomendasikan untuk selalu
menjaga dan mempertahankan jadwal waktu tidur dan bangun pagi setiap hari .
Hindari pula penggunaan kafein dan alkohol sebelum waktu tidur. Berolahragalah
secara teratur dan membuat tempat tidur selalu nyaman yang membuat tidur
menjadi kondusif sehingga membantu Anda memenuhi kebutuhan tidur setiap hari.
Kondisi medis berkaitan dengan
oversleeping:
1.
Diabetes
Riset di AS melibatkan ribuan partisipan
menunjukkan adanya hubungan antara tidur dan risiko diabetes. Orang yang tidur
lebih dari sembilan jam setiap malam berisiko 50 persen lebih besar mengidap
diabetes ketimbang mereka yang tidur tujuh jam setiap malam. Peningkatan risiko
ini juga tampak pada mereka yang tidur kurang dari lima jam. Peneliti
mengindikasikan oversleeping dapat menjadi kondisi yang meningkatkan risiko
diabetes.
2. Obesitas
Tidur terlalu lama juga dapat membuat
berat badan Anda berlebihan. Sebuah riset menunjukan mereka yang tidur selama
sembilan hingga 10 jam setiap malam 21 persen berisiko lebih besar mengalami
obesitas dalam kurun waktu enam tahun ketimbang mereka yang tidur selama tujuh
hingga delapan jam.
3. Sakit kepala
Untuk mereka yang rentan sekit kepala,
tidur lebih lama dari biasanya pada saat weekend atau liburan dapat menimbulkan
rasa sakit pada kepala. Para ahli percaya bahwa oversleeping berpengaruh pada
neurotransmitter tertentu dalam otak, termasuk serotonin. Orang yang tidur lama
di siang hari dan mengacaukan pola tidur malamnya juga terbukti sering
mengalami sakit kepala pada pagi hari.
4. Sakit punggung
Ada kalanya dokter menyarankan Anda untuk
lebih rebahan di tempat tidur bila ada keluhan sakit punggung . Anda juga perlu
membatasi program latihan ketika mengalami sakit punggung sehingga saran ini
tentu membuat waktu tidur menjadi bertambah. Namun para dokter sekarang telah
menyadari pentingnya mempertahankan level aktivitas bagi kesehatan. Mereka
bahkan merekomendasi untuk menghindari tidur lebih lama dari biasanya jika
memungkinkan.
5. Depresi
Meskipun insomnia lebih sering dikaitkan
dengan depresi ketimbang oversleeping, sekitar 15 persen penderita depresi
mengalami tidur yang berlebihan. Inilah yang diduga membuat depresi semakin
buruk karena kebiasan tidur yang teratur sangat penting dalam proses pemulihan.
6. Penyakit jantung
Riset Nurses’ Health yang melibatkan
72.000 wanita menunjukkan wanita yang tidur 9 hingga 11 jam setiap malam 38
persen berisiko lebih besar mengalami penyakit jantung koroner ketimbang mereka
yang tidur delapan jam. Penelitian ini tidak mengungkap alasan akan hubungan
antara oversleeping dengan sakit jantung.
7. Kematian
Banyak riset mengungkapkan bahwa mereka
yang tidur sembilan jam atau lebih di malam hari secara signifikan memiliki
rata-rata kematian lebih tinggi ketimbang mereka yang tidur selama tujuh hingga
delapan jam. Tidak ada alasan spesifik dari hubungan ini, namun peneliti
menemukan bahwa depresi dan rendahnya status sosialekonomi berkaitan dengan
tidur yang lebih lama. Mereka berspekulasi faktor-faktor ini berkaitan dengan
peningkatan angka mortalitas pada orang yang tidur terlalu lama.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar