APA ITU ACTING ........
Sebelum kita
membahas Apa yang dimaksud dengan Akting, terlebih dahulu akan diuraikan secara
singkat tentang Teater.
TEATER berasal dari istilah TEA-TRON
dari bahasa Yunani yang berarti :
1.
Pada Jaman Yunani berarti Upacara
Persembahan (Pusat Arena).
2.
Pada Jaman Romawi berarti Pusat gelanggang pertunjukan
(Arena/Gelang-gang pertarungan)
3.
Jaman Modern/Masa kini, Teater berarti :
a.
Arena Pusat dari segala pertun-jukan.
b.
Panggung pusat pertunjukan (didalam Gedung).
c.
Gedung Pertunjukan.
d.
Tempat untuk mementaskan Drama.
e.
Tempat untuk memutar Drama dalam Film (Misalnya : Gajah
Mada Teater).
Dari situlah
kalau ada tempatnya pasti ada isinya. Isi yang dimaksud disini, yaitu Dramanya
itu sendiri.
Kehidupan “Seni Drama” diIndonesia
sudah barang tentu tidak bisa dipisahkan
dengan kehidupan sastra Indonesia. Jadi dalam perkembangan kesusasteraan
Indo-nesia, perkembangan seni drama sejalan dengan perkembangan kesusasteraan
itu sendiri. Oleh sebab itu konsepsi tentang seni drama sebagai suatu “Seni
Pentas”, pada hakekatnya adalah suatu karya sastra yang dituangkan kedalam
sebuah “Lakon” yang sering disebut “Naskah Drama”. Dengan demikian drama adalah
sebagai Teater apabila suatu cerita/kisah kehidupan manusia itu disusun untuk
dipertunjukkan oleh para pelaku dengan perbuatan diatas pentas dan ditonton
oleh publik (penonton).
Dan para pelaku inilah nantinya yang akan dituntut lebih banyak untuk
melakukan sebuah Akting. Dan acting ini harus benar-benar dilakukan sesuai
dengan yang diminta pada Naskah Drama.
A. AKTING
Sedangkan AKTING itu sendiri adalah segala gerak/perbuatan
yang dilakukan oleh para pelaku (mimik, pantomimik, dialog) dan segala kejadian
yang menggambarkan situasi, termasuk ilustrasi suara.
Jadi Akting itu terdiri dari 5 unsur :
1.
Mimik : Ekspresi wajah (perubahan
raut muka/wajah)
- Pantomimik : Gerakan-gerakan tubuh
- Dialog : Pembicaraan
dengan lawan main.
- Penggambaran Situasi (keadaan)
- Illustrasi Suara (Backing Vokal
& Backing Musik)
Dari kelima
unsur Akting tersebut yang perlu dipahami betul-betul adalah Macam-macam
gerakan, diantaranya :
- Movement :
Perpindahan tempat pemain dari suatu tempat ketempat yang lain.
- Gestures : Gerakan”
benar yaitu dengan lengan dan kaki.
- Busines : Gerakan”
kecil yaitu dengan tangan, jari dan kepala.
- Gait :
Gerakan/cara berjalan.
Dalam Hal ini
tujuan Akting itu sendiri adalah “to be a character” yaitu
menjadi peran/mengekspresikan suatu perwatakan.
B. TEKNIK AKTING
- Presentational : Realistis
- Representational : Non Realistis
Teknik Terbaik adalah
teknik yang paling efektif, yang berhasil mengeks-presikan intent (maksud/ide)
penulis, intent adegan, dan intent karaktor.
C. ASPEK AKTING
- Aspek interpretasi
Bagaimana Aktor (pemain) menaf-sirkan peran
yang dibawakan melalui pemahaman Script penulis.
2. Aspek Eksekusi
-
Bagaimana Aktor memilih teknik
akting.
-
Bagaimana aktor menyiapkan alat”
atau perlengkapannya.
-
Bagaimana Aktor berkreasi dalam
perannya.
D. PRINSIP AKTING
1.
Order
(tertib) : tidak kabur
Tidak
sembarangan
Disiplin
2.
Harmony
and Balance
Tidak menonjolkan salah satu aspek
(Overacting). Fisik, Emosi, personal, psikis, intelek, alami.
3.
Unity
(Kesatuan, Keutuhan)
Harus ada kesatuan dan keutuhan antara ide
penulis, interprestasi sutradara dengan eksekusi aktor.
4.
Selective
and Control
Aktor harus dapat memilih aktingnya, mana
yang perlu dan mana yang harus dibuang.
E. TEKNIK BERAKTING
1.
Metode “tindak lahir” (external
action)
2.
Magic if (Kemampuan mengan-daikan)
3.
Imajinasi
4.
Koncentration
5.
Emosional memori (Kenangan Emo-
sional)
6.
Unity (Kesatuan)
7.
Harmony (Penyesuaian)
8.
Tempo Irama
9.
Super – Obyektif
10.
Kebenaran dan keyakinan
Dari uraian
diatas maka dapat diambil kesimpulan bahwa Akting adalah salahsatu faktor
terpenting dalam suatu pementasan yang harus benar-benar dilakukan oleh seorang
Aktor (Pemain). Nah dari sinilah awal timbul pertanyaan baru “Bagaimana-kah
dikatakan aktor yang baik itu ?”.
Secara singkat
dapat dikatakan bahwa Aktor yang baik adalah :
1.
Apabila Berakting tampil wajar, relax dan
fleksibel.
2.
Selalu menjiwai/menghayati perannya.
3.
Aktingnya memnpunyai motif.
4.
Trampil dan Kreatif
5.
Mengesankan (dapat meyakinkan pe-nonton).
6.
Tidak merasa kalau sedang disorot publik atau
penonton.
Catatan :
Pengertian
“Wajar” dalam hal ini :
- Sikap/gerak atau
perbuatan tidak canggung, tidak kaku, tidak dibuat-buat, tidak overacting.
- Dialog mengena
(tidak dibuat-buat)
- Vokal Jelas
- Penggambaran
watak (karakteristik) tepat.
- Ekspresi wajah
wajar/meyakinkan.
- Dapat memanfaatkan segala
pro-perty dan situasi pentas dengan baik.
Maka untuk menjadi aktor yang baik
diperlukan :
a.
Latihan” yang kontinyu, tertib dan disiplin.
b.
Pengetahuan yang bersifat teoritis, meliputi : Ilmu
Teater, Ilmu Jiwa, Kepercayaan suatu agama yang diyakini, Apresiasi terhadap
seni sastra, seni musik, seni suara & seni tari, Kemampuan/ketrampilan
berba-hasa dengan baik, memiliki penge-tahuan tentang sejarah budaya, sosiologi
& Ethionologi.
Dan yang terpenting
yang harus dimiliki oleh setiap aktor adalah :
1.
Selalu mempelajari kehidupan : langsung
penghayatan sendiri/dengan membaca.
2.
Memiliki Motor Acting (Kemauan, perasaan &
Imajinasi).
3.
Memiliki Visi Seni dan budaya
4.
Memiliki Moral etika (Rendah diri, Tekun,
Rajin, Disiplin, mau belajar, toleransi, tanggung jawab, berani bereksperimen,
mau dikritik dan mengkritik, berani menyadari kesa-lahan, berani menerima dan
mengambil resiko dls).
Disajikan Oleh SETIYO HADI,S.Pd
Dalam DIKLAT & Pelantikan Anggota Baru TEATER
LEMBAYUNG 24-25 Juni 2006