Mengenal Terapi Musik
Apa itu Terapi Musik?
Terapi musik adalah usaha meningkatkan kualitas fisik
dan mental dengan rangsangan suara yang terdiri dari melodi, ritme, harmoni,
timbre, bentuk dan gaya
yang diorganisir sedemikian rupa hingga tercipta musik yang bermanfaat untuk
kesehatan fisik dan mental.
Musik memiliki
kekuatan untuk mengobati penyakit dan meningkatkan kemampuan pikiran seseorang.
Ketika musik diterapkan menjadi sebuah terapi, musik dapat meningkatkan,
memulihkan, dan memelihara kesehatan fisik, mental, emosional, sosial dan
spiritual.
Hal ini disebabkan musik memiliki beberapa kelebihan,
yaitu karena musik bersifat nyaman, menenangkan, membuat rileks, berstruktur,
dan universal. Perlu diingat bahwa banyak dari proses dalam hidup kita
selalu ber-irama. Sebagai contoh, nafas kita, detak jantung, dan pulsasi
semuanya berulang dan berirama.
Terapi musik adalah terapi yang universal dan bisa
diterima oleh semua orang karena kita tidak membutuhkan kerja otak yang berat
untuk menginterpretasi alunan musik. Terapi musik sangat mudah diterima organ
pendengaran kita dan kemudian melalui saraf pendengaran disalurkan ke bagian
otak yang memproses emosi (sistem limbik).
Pengaruh musik yang besar bagi pikiran dan tubuh kita.
Contohnya, ketika Anda mendengarkan suatu alunan musik (meskipun tanpa lagu),
seketika Anda bisa merasakan efek dari musik tersebut. Ada musik yang membuat Anda gembira, sedih,
terharu, terasa sunyi, semangat, mengingatkan masa lalu dan lain-lain.
Salah satu figur
yang paling berperan dalam terapi musik di awal abad ke-20 adalah Eva Vescelius
yang banyak mempublikasikan terapi musik lewat tulisan-tulisannya. Ia percaya
bahwa objek dari terapi musik adalah melakukan penyelarasan atau harmonisasi
terhadap seseorang melalui vibrasi. Demikian pula dengan Margaret Anderton,
seorang guru piano berkebangsaan Inggris, yang mengemukakan tentang efek alat
musik (khusus untuk pasien dengan kendala psikologis) karena hasil
penelitiannya menunjukkan bahwa timbre (warna suara) musik dapat menimbulkan
efek terapeutik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar